Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Suparman. Meski namanya mirip tokoh superhero terkenal, hidupnya jauh dari cerita fantasi. Ia hanyalah seorang pemuda biasa yang bekerja sebagai tukang servis barang elektronik.
Suparman dikenal sebagai orang yang selalu siap membantu. Jika ada warga yang televisinya rusak, ia akan datang tanpa diminta. Jika lampu jalan mati, ia yang memanjat tiang dan memperbaikinya. Bahkan, ketika banjir kecil melanda desa, Suparman turun ke air membantu warga menyelamatkan barang-barang mereka.
Suatu malam, hujan deras mengguyur desa. Sebuah pohon tumbang, menutupi jalan utama dan hampir menimpa rumah Pak Joyo. Warga panik, takut pohon itu akan menyebabkan kebakaran karena menimpa kabel listrik.
Tanpa pikir panjang, Suparman mengenakan jas hujan dan berlari ke lokasi. Dengan alat seadanya, ia memotong ranting-ranting yang menghalangi jalan. Listrik sudah padam, tetapi kabel masih berbahaya. Dengan hati-hati, ia memastikan tidak ada arus sebelum warga lain membantunya membersihkan sisa pohon.
Keesokan paginya, warga berkumpul dan berterima kasih. Pak RT bahkan bercanda, “Kalau ada superhero di desa ini, pasti namanya Suparman!”
Suparman hanya tersenyum. Baginya, menjadi pahlawan tidak butuh jubah atau kekuatan super—cukup hati yang tulus dan tangan yang mau bekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar